You are currently viewing Gairah Sang Founder
Calvin Hartono bersama istri & Mama

Gairah Sang Founder

Part ini saya akan mengulas khusus tentang Mamaku,lahir 7 Juli 1944 di Jakarta.

My Mom saat kecil sudah harus membantu orang tuanya mencari nafkah dan mengasuh adiknya yang paling kecil .

Kakekku orangnya kaku dan keras ,hampir tiap hari ada saja yang kena semprot dengan Omelan darinya.

Kakek dan Nenekku pernah memiliki sebuah kios makanan di Jln Teungku Umar Jakarta Pusat lokasi persisnya di tengah tengah trotoar pembatas jalan.

Suatu ketika kios makanan tersebut dilalap si Jago Merah karena mereka berdua lupa mematikan kompor .Api dengan cepat menghabiskan seluruh kios kecil tersebut .

Dan akhirnya hancurlah usaha mereka .Mamaku pernah bercerita saat pulang sekolah (SD) dia harus membawa adiknya dengan memakai sepeda mengantarkan dari rumah menuju depot tersebut untuk disusui oleh mamanya.

Duh ternyata perjuangan my mom keras sekali yah .Kebayang betapa sulitnya kehidupan mereka saat tahun 1960an tinggal di sebuah gang sempit di Kawasan Kebon Sirih Jakarta Pusat .

Rupanya kesulitan dan rintangan tidak membuat dirinya menyerah dan menyalahkan faktor keadaan.

Aku ingat cerita Mamaku saat duduk dibangku kelas 4 SD dikeluarkan dari sekolah akibat kakekku yang marah besar tapi aku tak tahu penyebab detailnya.

Alih alih diam dan bertopang dagu mamaku berjuang menghidupi keluarganya .

Saat aku berumur 4 tahun papaku meninggalkan kami berdua tanpa pesan sedikitpun ,akhirnya mamaku mengambil alih peran papa untuk mencari nafkah .

Dan akupun yakin ,my mom dapat Wahyu dari Tuhan untuk memulai mencari nafkah dengan berjualan Gado-Gado .

Apa alasan menu Gado-Gado yang dipilihnya?.

Karena Gado-Gado itu menu makanan yang amat mudah ditemukan,bahan bakunya ada dimana mana ,demikian jawabnya jika ditanya oleh para Kuli Tinta .

Saat memulai usaha jualan gado gado mamaku menumpang dirumah papanya,dengan harga perporsinya hanya 25 rupiah dan modalnya adalah 500 rupiah alias Gopek ,my mom mantap dan PD memulai usahanya.

Karena jualan di gang maka amat terbataslah pembeli gado-gadonya,akhirnya di tahun 1980an mamaku diajak memindahkan usahanya ke Jln KH Wahid Hasyim oleh Sang Kakaknya.

Leave a Reply