You are currently viewing Mengapa UMKM di Indonesia jarang yang menjadi Raksasa?
Mengapa UMKM di Indonesia jarang yang menjadi Raksasa?

Mengapa UMKM di Indonesia jarang yang menjadi Raksasa?

Saya telah melakukan Review Produk UMKM baik Kuliner maupun Produk Kerajinan Tangan ,Fashion baik Batik Tulis maupun Cetak.

Sebuah Kegiatan yang saya adakan dari Awal Pandemi sampai sekarang,nyaris tidak pernah putus kegiatan ini kami lakukan.

Ada benang merah yang menyatukan antara topik atau judul diatas dengan keadaan UMKM Indonesia saat ini.

Hal hal yang menjadikan UMKM sulit jadi Raksasa adalah sebagai berikut.

1.UMKM memiliki Keterbatasan Modal dalam berusaha,biasanya mereka memulai usaha dengan modal dari IMF,Istri,Mertua & Family.Ingat kisah CH yang pinjam uang kepada Mertuanya?.
Mereka biasanya tidak tersentuh Bank atau tidak Bankable karena beberapa hal yaitu;

Tidak punya kebiasaan menabung secara Konsisten .Rata rata UMKM yang saya survey pemasukamnmereka biasanya dihabiskan tanpa ada yang dsisihkan untuk ditabung .

Ini jelas sangat berbahaya untuk kelangsungan hidup UMKM ,gimana bisa mengambil peluang yang lebih tinggi jika anda tidak punya uang untuk mengambil Peluang untuk Buka Cabang atau Expand?.

2.Tidak mampu mengelola Keuangan.

Saat UMKM mendapat pesanan dalam jumlah besar biasanya mereka terkejut.Karena tidak punya modal yang cukup ,dan tidak Bankable maka mereka mencari sumber modal yang berbahaya .Ada yang pinjam pinjol ,rentenir dan sebagainya.

Pengelolaan keuangan yang seperti diatas diperparah lagi dengan ketidakmampuan membuat skala prioritas yang baik .Pengembalian pinjaman bukan menjadi Faktor utama untuk dibayarkan,uang pengembalian Pinjaman malah dipakai untuk hal lain seperti membeli barang yang tidak memberikan nilai tambah bagi kelangsungan usaha mereka.
Mereka dengan mudahnya memakai uang tersebut untuk membeli barang konsumtif seperti Gadget mahal,Tas bermerek premium dan sebagainya.

Giliran pas harus membayar pinjaman mereka tidak akan bisa membayarnya alhasil usaha mereka langsung terpuruk karena kehabisan modal dan barang konsumtif yang dibeli dijual dengan harga sangat murah.

3.Lemah dibidang Marketing dan Branding .

Banyak Pelaku UMKM yang tidak paham apa itu Marketing dan Branding.

Leave a Reply